Punggung kartu, awalnya polos, cenderung memperoleh tanda pembeda yang tidak disengaja (dan terkadang disengaja). Pembuat kartu berusaha membuat ini kurang terlihat dengan mencetak pola titik-titik halus atau desain tartan (dijelaskan sebagai taroté dalam bahasa Prancis) di bagian belakang kartu. Kemajuan dalam pencetakan warna dan registrasi pencetakan pada abad ke-19 menghasilkan beragam desain menarik yang kini tersedia.

 

Sosok-sosok kerajaan pada kartu-kartu pengadilan semula digambarkan secara panjang lebar, sebuah fakta yang ditarik dalam buaian dengan ungkapan "satu untuk bangsanya" dan "dua untuk tumitnya." Ini memiliki kelemahan bahwa pemain yang taat dapat mengidentifikasi pengadilan di tangan lawan mereka dengan praktik alami mereka untuk menaikkan mereka “dengan cara yang benar.” Itu diatasi dengan penemuan pengadilan berkepala dua di abad ke-19, yang segera menyebar ke sebagian besar pola regional, meskipun beberapa terus menolaknya.

 

Penemuan abad ke-19 lainnya adalah praktik mengindeks pangkat dan setelan masing-masing kartu di sudut atas atau sudut, sehingga memungkinkan bagi pemain untuk mengidentifikasi kartu mereka tanpa harus menyebarkannya secara luas sehingga berisiko terpapar lawan. Kartu-kartu tersebut pertama disebut squeezers karena mereka dapat diperas bersama-sama dengan kipas angin yang kencang. Dalam bahasa Inggris K awal untuk knave tidak dapat dibedakan dari K untuk raja dan karenanya diganti dengan J untuk jack. Awalnya ini adalah nama yang diterapkan pada permainan truf dalam game lama dari semua merangkak, yang sudah mencapai popularitas yang luas dalam preferensi ke lagu kuno terdengar di game lain. Swedia terus dengan canggung menunjukkan K untuk köning (raja) dan Kn untuk knabe (rajutan).

 

Survei ini sama sekali tidak menghabiskan berbagai kartu remi yang masih digunakan di Eropa dan Amerika, apalagi di tempat lain di dunia. Kartu khusus penting lainnya termasuk kartu Yahudi kvitlach (atau kvitlech), kartu gnav (atau gnau) Skandinavia, kartu benteng Amerika, uang Cina dan kartu domino, dan kartu hanafuda Jepang (kartu bunga), dan sejumlah permainan modern didasarkan pada kartu khusus , termasuk permainan kartu perdagangan seperti Magic: The Gathering dan Pokémon.